GoF #8: Mu'adz bin Jabal

Masih kepikiran liqo kemarin malaaaam~

Jadi sebelum-sebelumnya kalau pas mentoring tuh kultumnya mah bebaas, kuliah terserah antum. Nah, pas liqo sama kak Nuha, di pertemuan pertama kakaknya ngomong, "Kultumnya ditentuin aja ya, kan bosen kalau tentang ikhlas, sabar, atau motivasi mulu, udah mainstream. Jadi gimana kalau kultumnya tentang sahabat nabi aja?"

Yowes sebagai anak-anak yang berbakti kami manut aja.

Nah, kemarin, malam senin, kami liqo dan kultumnya tentang seorang Mu'adz bin Jabal.

Aku tau namanya, orang tiga tahun hidup di Asrama yang tetanggaan sama TKIT Mu'adz bin Jabal gimana kaga tau. Tapi, aku gak tau riwayat hidupnya.

Entah yang ngasih kultum emang jago atau sedang bersemangat, taudeh, tapi ternyata Mu'adz sekeceeeeeeee itu:(((

Yang paling berbekas tuh perkataannya yang ini nih,





"Setiap berada di pagi hari, aku menyangka tidak akan menemui lagi waktu sore. Dan setiap berada di waktu sore, aku menyangka tidak akan mencapai lagi waktu pagi. Dan tiada satu langkah pun yang kulangkahkan, kecuali aku menyangka tiada akan diiringi dengan langkah lainnya."


06 Februari 2017
sumber foto: pinterest

nb: saat menulis ini, aku masih memakai istilah liqo:)

0 komentar