GoF #10: Dosen Agama



Jadi inget sama perkataan bapak dosen Agama di pertemuan pertama,

"Sinetron jaman sekarang itu udah bikin salah pemahaman ke banyak orang. Kalau ada cowok yang mau ngelamar, dia ngelamarnya ke si cewek, pake candle light dinner, bawa kotak cincin lalu dikasih ke ceweknya sambil ngomong 'will you marry me?' Terus ceweknya nerima/nolak. Kalau nerima baru deh ke orang tuanya. Salah! Itu salah! Harusnya kalau cowok mau ngelamar, datengin wali si cewek, datengin wali karena wali adalah orang yang memiliki tanggung jawab atas kehidupan si cewek". 


Dan soal memantaskan diri, kata temen gue, "seharusnya manusia berniat memantaskan diri bukan biar dapet jodoh tapi karena dia memang harus memantaskan diri, aku mah memantaskan diri ya bukan buat orang lain, apalagi buat jodoh. Mindset orang yang 'laki laki baik dengan perempuan yang baik, begitupun dengan sebaliknya' juga menurutku gak terlalu benar karena realita yang ada, tidak semua istri nabi itu baik. Pasangan hidup dari manusia yang dimuliakan Allah aja begitu, apalagi manusia biasa".

Memantaskan diri dengan (bertemu) jodoh. Bukan bertemu jodoh dengan (cara) memantaskan diri. Kalau memantaskan diri cuma biar ketemu jodoh, berarti pas udah ketemu, pemantasan dirinya kelar dong? Elah, mana ada. Harusnya kan kita memantaskan diri agar pantas menyandang status 'hambaNya yang beramal ma'ruf nahi munkar'. Dan memantaskan diri kepada sang pemilik nyawa merupakan sebuah ikhtiar tanpa akhir.

26 Februari 2017
sumber foto: galeri pribadi

0 komentar