1. Smartphone. Kalau gak bawa takutnya nyesel nggak bisa mengabadikan momen-momen 'mendadak.'
2. Fulus. Sesedikit apapun aku berusaha bawa uang. Kita gak tau apa yang akan terjadi ketika kita keluar, bukan?
Itu dua hal penting yang kubawa kalau mau pergi jarak deket, kayak ke kantin, rektorat, nyari sinyal (dulu, pas asrama masih berkawan dengan E). Tapi kalau di rumah dan cuma ngantar jemput adek palingan aku gak bawa dua barang itu juga gak papa.
Kalau perjalanannya udah rada jauhan. Ke kampus karim misalnya.
3. Mushaf. Meski tidak berakhir dengan tilawah, setidaknya aku udah membawanya. Terus, kalau misalnya aku kelupaan bawa, pasti ada aja kejadian yang bikin aku ngerasa kalau Dia tengah menegurku. Mulai dari temen yang tiba tiba pengen minjem alquran, aku yang tiba-tiba pengen tilawah/murajaah, atau kejadian-kejadian lain. Jadi, sebisa mungkin aku membawa mushaf setiap mau pergi. Kayak nggak tenang gitu kalau nggak bawa, berasa meninggalkan sesuatu yang penting #asiq
4. Air minum.
5. Tissue + hand sanitizer. Tapi kalau habis ya gak bawa.
6. Alat tulis (minimal pensil/bolpoint dan selembar kertas.)
7. Mukena (ini kalau mau pergi dengan estimasi bakal melewatkan waktu sholat dan tidak ada rencana mampir di masjid) + sajadah.
8. Earphone + charger. Nggak selalu kupake, buat jaga-jaga aja. Bawa charger juga kalau hape udah ada tanda-tanda mau mati.
Mayan banyak ya. Itu barang-barang yang hampir selalu kubawa tiap mau ke kampus. Termasuk barang wajib. Makanya aku bingung pas pengen gak mau make tas punggung sering-sering. Bingung barang apa yang ditinggal. Soalnya aku gak terlalu suka ngerempongin orang lain. Sebisa mungkin kalau bisa pake usaha sendiri ya why not gitu loh.
Tapi beberapa hari terakhir aku ke kampus pake slipping bag sih. Isinya? Kertas, bolpoint, dompet, mushaf, earphone. Nitip tissue di tasnya putri terus nenteng tumblr air minum.
Sekarang ini aku lagi nungguin paketan dari Salwa yang salah satu isinya berupa gogirlmagz plus bonus. Doain semoga salwa bisa mengirim paketku secepatnya yaa. Paket yang kutunggu-tunggu sejak belasan pekan lalu😣
Haaaaah???!
*startled*
*memejamkan mata menerawang masa lalu*
Kapan aku terakhir kali ke bioskooop?????
Sejak sumbawa baru memiliki Sumbawa Great Mall yang sama Pamella 1 aja kalah. Aku belum pernah lagi nonton film di bioskop dan hanya mengandalkan hasil download teman-teman kalau lagi butuh tontonan.
Di Jogja pun sakjane aku jarang ke bioskop, selama tiga tahun bersekolah di SMA IT frekuensi aku ke bioskop masih lah bisa diitung jari.
Kapan yang terakhir?
Sumpah nggak inget
Eh bentar
Kayaknya aku dapat insight
Aku kalau nonton selalu di Plaza Ambarrukmo (aka Amplaz) karena cuma itu satu-satunya Mall ber-bioskop yang paling mudah diakses pake transportasi umum dari asrama. Biasanya sih berangkatnya naik taxi terus pulangnya baru pake Trans Jogja, habis kalau berangkatnya pake TJ kudu muter dulu gara gara jalurnya nggak langsung-__- dari yang seharusnya cuma 15 menit bisa jadi dua jam. Lagian kalau taxi paling habis 30rebu dan sekali naik berempat jadi ya sebandinglah sama waktu perjalanan yang jauh lebih cepat daripada mengeluarkan 3.500 untuk dua jam. Aku sekali nyoba berangkat pake trans abis itu gak pernah lagi, mending nggak ke Amplaz daripada berangkatnya pake trans. Kebanyakan buang waktu di jalan.
Oke, masalah my last movie that I saw in the theater,
Civil War sama My Stupid Boss mana yang rilisnya paling akhir?
Pokoknya antara dua itu.
Sebab aku nonton Civil War adalah akibat dari terlalu panjangnya antrian AADC 2 yang ternyata filmnya tidak sebagus itu. Terus kalau My Stupid Boss..... ini kayaknya juga akibat dari film lain yang nggak bisa kutonton tapi film apa aku gak inget. Atau karena mau refreshing ya?
Sumpeh lupa. Buset.
Soalnya aku tipe orang yang gak mau ngabisin uang buat selembar tiket nonton dadakan. Kayak lu ke mall terus gabut mau ngapain akhirnya memutuskan buat ke bioskop dan random milih film dengan jam tayang paling dekat.
Nononono, aku masih sayang uangku. Aku belum pernah kayak gitu.
Jadi setidaknya kalau aku ke mall aku udah tau mau ngapain aja. Nonton ya nonton, makan ya makan, window shopping ya window shopping.
|
Almost 10 months ago:'))) |
Since i do not have iPod or mp3. So, i shuffle the music from my phone.
1. Twice - Knock Knock
Ini karena habis download aja sih hehe terus langsung dengerin sekalian ngecek aku ngedownload file yang bener atau nggak.
2. Taylor Swift - Blank Space
3. Al Ghomidi - At Thuur
(setelah at thuur selesai sebenernya ada dua rekaman yang keputer, keduanya gak punya judul, cuma ada tulisan track 01 gitu. Isinya kayak rekaman yang sering diputer pas lagi hari raya -kalian pasti bisa menerka rekamannya kayak gimana- jadi gak kumasukin dalam dua dari 10 list)
4. Twice - TT
5. Ahmad Saud - Al Muzammil
6 I.O.I - 사랑해 기억해 (I Love You I Remember You)
7. Misyari Rasyid - Qoof
8. EXO - 인어의 눈물 (Baby, don't cry)
9. Al Ghomidi - Al Mumtahanah
10. f(x) - 에프엑스 (Ending Page)
Yeeez, finally done!
Random banget kan, makanya aku bikin dua playlist di hape. Semua lagu kumasukin di satu playlist, sedangkan playlist yang lain isinya murattal semua. Biar aku gak ngerasa berdosa.
Habis misalnya nih ya aku lagi denger lagu yang menghentak hentak gitu, beatnya cepat, eh setelah lagu itu selesai terus yang kesetel murattal kan memberi efek penurunan terhadap semangat dan kalau murattalnya ku skip malah menimbulkan rasa bersalah di hati. Anehnya, kalau aku aktifin shuffle mode sering banget tuh satu lagu selesai terus dilanjutin sama murattal, murattal selesai lanjutannya lagu. Murattal-lagu-murattal-lagu-repeat.
Makanya aku pisahin di playlist. Jadi kalau mau dengerin lagu tinggal muter playlist yang isinya lagu.
Aku pernah berniat ngehapus semua lagu yang ada di hp dan menyisakan murattal doang. Biar pas lagi pengen denger lagu, mau nggak mau yang didenger murattal.
Tapi nggak jadi.
Toh. Semuanya kan memiliki porsinya sendiri-sendiri.
Ini terlepas dari keinginan hakiki macem masuk jannah, ngunjungi baitullah, dekaka. Kalau aku nulisnya tempat-tempat itu ntar kesan dari judulnya kayak cuma pertanyaan retoris doang.
So, here it is:
1. Madame Tussaud's museum. Lupa gara-gara apa yang jelas pengen banget ke Museumnya Madame Tussaud. Kalau nggak bisa ke semuanya, minimal foto sama bapak Soekarno aku sudah gembira.
2. Medan. Mau nyobain bika ambon yang jarang banget dibawa Ula (padahal tiap dia pulang aku selalu mengingatkan) dan juga pancake durian yang kelezatannya selalu dikoar koarin sama Ula serta melihat bentuk dari Kualanamu dengan mata kepala sendiri yang kemegahannya selalu diceritain oleh orang yang sama.
3. Tarakan. Tujuan utama adalah ngeborong Milo Malaysia. Kalian harus nyoba!!! Rasanya lebih mantep dan lebih enak dari Milo yang dijual di Indonesia. Terus tujuan kedua baru deh ngunjungi rumahnya Maya, Idul, unni Iin, dan Jihan, ehe.
4. SM's office. Gak cuma nongkrong seharian di depan kantor sambil hayal babu berharap pada keberuntungan bisa papasan sama para oppa eonni dan dede gemes, tapi masuk ke dalem muterin satu gedung.
5. Hatinya dia. Iya ngunjungi doang, gak menetap. Ngobrak ngabrik bentar terus pergi lagi. #jahad
See ya on next post:))
ps : Itu buat yang terakhir cuma imajinatif doang kok.
".........aku takut. Karena manusia selalu berubah."
"Woy, berhenti ngerendah napa-__- kelebihan kamu tuh banyak dan aku bosen denger kamu ngerendah mulu."
"Bingung. Kayaknya kutub kita samaan ya? Jadinya tolak menolak."
Karena beberapa post terakhir blog ini kutulis pake smartphone.
Im not an army.
Aku cuma suka sama mbak Silv3rt3ar, doi sering ngecover english beberapa lagu EXO sama BTS.
Sebelum pakai itu, aku pakai screenshootan video cover english 'Monster' di bagian lirik
dont be afraid, love is the way sebagai lock screen.
Gak. Gak ada maksud apa-apa.
Pas BTS comeback pake blood, sweet, and tears. Eh sama si mbak e dicover pakai english, akhirnya lockscreennya kuganti.
Suka sama video coveran mbak silv3rt3ar karena isi videonya cuma lirik doang. Bagus. Bikin sedikit paham sama lagunya oppa oppa koriya.
Karena dari puluhan baris lirik di satu lagu, aku gak pernah ngerti itu lagu tentang apa, membahas apa, untuk siapa. Cuma ngerti kalau ada kalimat bahasa inggris terselip, atau kalau bahasa korea palingan tau 'saranghaeyo' doang.
Sebenarnya banyak banget quotes yang bagus-bagus dan sangat caption-able buat membersamai postingan foto di Instagtam wqwq.
Tapi kita lagi membahas kutipan favoritku ya.
Sejauh ini, kalau dipikir, palingan yang layak kupilih untuk dijadikan quotes favorit adalah kutipan dari penulis wattpad favoritku yang selalu menyelipkan kutipan ini di dalam cerita wattpadnya (yang juga merupakan cerita favoritku).
"Jangan lupa bahagia hari ini."
Meski melewati hari yang kalau diinget rasanya pengen ngomong kasar, bahagia jangan dilupain.
Walau tertimpa banyak bad things, setidaknya terselip kebahagiaan, sesedikit apapun itu.
Karena mungkin kita bisa merasa lebih baik dengan hanya mengingat bahwa sesungguhnya kita harus bahagia.
Bahagia ketika disenyumin sama dosen yang punya imej killer abis.
Bahagia ketika tibatiba ditraktir teman.
Bahagia ketika menyadari bahwa life is too short to thinking too much.
Xoxo,
Esha.
Aku bakal cerita aja deh.
Tentang Twitter dan Instagram, karena keduanya punya sejarah yang berkesinambungan.
Masa paling aktif aku main twitter itu kelas 10, baru megang hape baru☺ dan saat itu id ku adalah @ShofwaNisa. Sebagai orang yang punya dua kata sebagai nama lengkap membuatku susah nyari singkatan, kalau kak Muna kan paling ngilangin kata nurul-nya terus make nama tengah sama belakang, beres urusan, lha aku? Masa mau bikin id dengan nama lengkap, too long.
Terus ya, sumpah ini emang pikiran dari dulu banget aku sering membandingkan namaku sama nama kak Muna.
Unsur suku kata yang ada di kak Muna tuh bagus bagus meski mungkin pasaran. Ada Nurul, Muna, Anna, Ifah, Zhifah. Pasaran tapi level namanya terasa berbeda.
Terus aku?
Namaku tuh sekalinya mainstream, mainstream banget. Sekalinya antimainstream, antimainstream banget. Gak nanggung-nanggung.
Kata pertama aja udah gak pasaran, terus kalau mau nyari alternatif nama lain yang lebih 'bersahabat' palingan Nisa atau nggak Atun, pake Ima juga bisa but seperti bukan aku banget. Muhim? nggak cocok.
Yowes akhirnya aku ambil kata pertama dan dua suku kata terakhir buat id, jadilah @ShofwaNisa.
Aku bikin instagram jauuh setelah aku punya twitter jadi pas bikin ya usernamenya kayak yang di twitter, makin lama main Instagram kok makin ngerasa shofwanisa itu agak piyeee ngono. Kuganti deh ke shofwaam, eh malah rasanya makin aneh, ujung ujungnya aku menyingkat kata terakhir namaku dan jadilah shofwamn. Di awal-awal sempat ada yang bilang, 'namanya kok gitu? Gimana cara bacanya coba? shofwamen?'
"Bukan shofwamen, tapi shofwa em en."
Dan 'shofwamn' tetap setia kupakai hingga sekarang. Terus waktu hapeku yang lama ke-restart, otomatis aku harus sign in ulang twitter, sadly, i forgot the pass for my twitter acc.
Shofwa paling tidak bisa diandalkan dalam mengingat password akun apapun.
Mau nggak mau aku bikin twitter baru. Usernamenya? Ya apalagi kalau bukan @shofwamn (follow it if you have many freetime and if you wanna read some unimportant tweets)
(thankyouu)
(kisskiss)
Aku kudu memutar balikkan otak buat milih apa yang aku suka dan apa yang nggak aku suka.
Likes :
1. A love reading a loooooot, buku buku yang kuhindari adalah buku buku yang font dan kertasnya nya bikin pusing mata, novel picisan berbahasa alay, dan buku yang tidak belum menarik minatku.
2. Sleep in the dark.
3. Sambal bawang rohmah sari.
4. Cheese and vanillaaaaaa.
5. Cooking. Baking. Etc. Im not an expert actually.
6. Following. Suka tanpa sadar ngikuti satu atau dua hal dari orang orang di sekitarku.
7. Stalking so😎 meski belum sejago Salwa si Ratu Gosip.
8. Terkadang senang dengan fakta bahwa i fall in love with straw hat pirates alias bajak laut Topi Jerami di komik One Piece. Unfortunately, i dont have the full comics. Mengapa tiap tahun harga komik naek:') cry.
9. Suka bikin to do list, lalu realisasinya ehem.
10. Memenuhi blog dengan berbagai macam postingaaaaaaan. Biar esok pas menengok ke belakang aku bisa mengingat siapa itu seorang shofwa di masa lalu.
Dislikes :
1. I do not like person who lied to me, one or many times there is no difference. Anonymous said, 'tell the lie once and all your truths become questionable.' Kalau masih bohong bercanda, dapat dimaklumi. Tapi kalau bohong untuk hal yang serius. Duh. Hanya الله tempatku mengadu.
2. Wdyta me question. Hellooo, people change everyday.
3. Lalapan. When me and my friends go to food stall, I never eat my lalapan. Paling banter makan kemangi sama timun doang.
4. Starting conversation with strangers (exception for omegle) wk
5. Betrayer. Hush, go away from me.
6. Horror movies.
7. Nggak suka diliatin pas lagi ngetik sesuatu yang pribadi di laptop.
8. Orang yang hobi ngejelekin orla dengan super subjektif. Bukan nggak suka sama orang kayak gini tapi ya agak sedikit menghindari kalau suatu saat ketemu.
9. Nggak terlalu suka terlibat dalam perselisihan yang nggak jelas.
10. Rasanya kayak nelen ludah pait pas baca ulang tulisanku yang alay alay dan terlalu immature.
Me and my friends, eh?
Teman ya.
Sebenarnya aku juga bingung parameter seseorang dapat dikatakan sebagai seorang teman tuh gimana. Tiap orang pasti punya standarnya masing masing.
Standarku?
Adalah.
Saat ini, aku nggak bisa memilih foto mana yang layak di post untuk memenuhi TM 30 #3
Karena kalau aku milih satu foto, berarti aku mendiskriminasi yang lainnya dong.
Aku pernah nanya ke seorang teman SMA waktu aku masih jadi seseorang yang berstatus fresh graduate from senior high school.
Me : Udah dapat temen belum kau?
Her : Beluuumm. Aku gaingin ada teman, biar gak ruwet idup.
Gausah dianggap serius. Dia emang begitu orangnya wk.
Aku tipe orang yang mengganggap mending temen dikit tapi berkualitas no tiputipu daripada banyak temen tapi pada nusuk dari belakang semua, hoam. Kalau kenalan beda lagi kali yak, hmm.
Ditambah fakta aku jarang menyapa teman temanku terkecuali aku mau minta tolong atau nanya sesuatu atau tetek bengek yang lain. Aku memang begitu, jadi sering ngerasa bersalah karena kesannya aku nyapa mereka (dan kamu, mungkin) kalau ada perlu doang. Tapi, kalau nggak ada keperluan aku bingung mau nyapa gimana, ehe✌
Feel free buat nyapa via chatt sama aku, lebih sering fast respon daripada slow (untuk sekarang) (karena kesibukan yang masih bisa teratasi), dengan syarat sapaannya diiringi topik yang layak untuk dijadikan sebuah percakapan. Cuma, kalau yang nyapa stranger, i have to think twice ^^
Untung temanya masih seputar teman, bukan ke sahabat😪 keduanya punya arti yang sedikit serupa tapi menurutku memberikan dampak yang amat berbeda.
Aku masih inget dulu waktu esde ada zaman di mana temen-temen ku hobi ngoleksi kertas binder, tuker tukeran kertas, dan kertas merk harvest adalah kertas terbagus.
Nah, hobi mengoleksi kertas binder dadakan diiringi dengan hobi saling tuker tukeran biodata dan waktu itu nickname yang bisa kutulis cuma 'shofwa.'
Standar.
Tak ada yang spesial.
Kalau sekarang?
Nambah lah dikit. Aku sekarang punya beberapa nickname yang merupakan bikinan orang lain.
1. Shofwa
Gak perlu dijelasin lah ya sejarah nama panggilan ini. Ye kali pas aku lahir orang orang manggil aku pake nama lengkap ku, ribet bener.
2. Owa
Ini panggilan khusus di lingkungan keluarga sih, tapi ada beberapa temen ummi yang juga manggil aku 'mbak Owa.' Seinget aku nama ini dibikin sama Om ku, jadi waktu itu Om ku ngasih tau kalau Owa adalah nama sejenis kera yang bertangan panjang dan tidak berekor kemudian entah apa sebabnya aku dipanggil 'Owa.' Apa dulu muka aku kayak monyet kali ya🐒🐒
3. Uwa
Sepertinya ini modifikasi atau versi upgrade dari 'Owa.' Orang pertama yang manggil aku Uwa tuh temennya kak Muna, tapi habis itu Ula jug mulai manggil aku Uwa dan akhirnya beberapa temenku ikut manggil aku pakai panggilan itu. Sekarang temen temen ku banyak yang manggi aku 'Uwa.'
4. Chopek
Nah, aku sama sekali buntu ide kenapa seorang septi bisa membuat kata 'chopek' sebagai nama panggilanku. Ini nama panggilan sewaktu di pondok, biasa sih ya anak pondok nama panggilannya rada rada antimainstream. Jadi, tiap ada nomor gak dikenal memghubungi aku dan menyebutku sebagai 'Chopek,' aku langsung tau kalau itu salah satu temen SMP ku.
5. Kiddo-ya
Cuma satu orang yang manggil aku pakai sebutan ini, yaitu Mayaaaaa, Maya Pradipta Sylvasari Sa'diyah. Mulanya dia manggil aku anak kecil, abis itu jadi little kid, habis itu berubah lagi jadi kiddo, imbuhan -ya di belakang itu karena anaknya demen nonton korea, wkwk.
6. Nisa
Ada masa di mana aku pernah ikut ODOJ, jadi member ODOJ 2669, dan saat perkenalan karena tau betapa nggak pasarannya nama yang ku punya, membuatku memutuskan memperkenalkan diri sebagai 'Nisa,' nama yang penulisannya tidak menyusahkan dan mudah diingat. Aku ikut ODOJ bentar doang sih, nemutuskan keluar gara gara peraturan baru asrama yang tidak mengizinkan siswi membawa hp. Tapi sampai sekarang aku masih sering bertukar kabar sama salah satu anggota yang baik bangeeeet😍 dan ammah nya masih memanggilku dengan nama 'Nisa.'
7. Muna (kecil)
Wah ini yang bikin kesel abis. Kata orang orang mukaku mirip sama muka kak Muna, perkataan yang kubantah abis abisan sih😒 karena aku nggak bisa liat di mana sisi miripnya. Akibatnya ada waktu di mana seseorang manggil aku 'Muna' dan membuat ku noleh, kayak tiap denger orang manggil 'Muna' aku juga ngerasa terpanggil,
T : ngapain sih kamu noleh? Orang bukan nama kamu juga.
Me : Aku cuma mau memastikan, itu orang beneran ngira aku kak Muna atau cuma guyonan ra mutu doang.
Iya, banyak kok yang salah manggil😪 dikirain aku 'Muna' beneran, bahkan pak rektor pun juga pernah🙄
Kayaknya cuma itu aja deh nicknames yang melekat pada ku. Dan aku yakin bakal nambah, iyadong pasti, beberapa tahun lagi~
Salam
Esha.
Nggak yakin kalau ada yang mau baca #10facts'boutme, jaman gini sapa sih yang masih suka jadi stalker berharap orang yang distalkerin bakal bikin post beginian.
Ah, ada, aku namanya.
Wqwqwqwq
Oke, here we goooo :
1. Arti nama aku masih misteri, kalau nanya ke ummi dibilangnya "wanita yang amanah" or something like that tapi muhimatunnisa kan "wanita yang penting" dan shofwa kalau aku google artinya keikhlasan dalam cinta, sofwah sih tapi ya beti lah. Jadi nama arti nama aku apa sebenernya? #gakmenjawab #marimikirbarengbareng
2 i love writing and reading and eating and sleepin'.
3. Gak jago makan makanan pedes, bilang begini karena standar rasa pedasku merujuk pada kakak sendiri yang sampai saat ini belum menemukan makanan yang pedesnya bikin dia nangis.
4. Nggak bisa makan jeroan. Apapun jenisnya. Ati, ampela, usus, otak. Ew😫. Nggak bisa lho ya bukannya nggak mau😅 Mau dimasak sedemikian rupa, kalau makan jeroan tuh otomatis bakal kumuntahin. Bukan cuma jeroan, kuahnya aja nggak bisa kumakan. Aku juga nggak bisa makan daging ikan yang bagian daging warna hitam.
5. Suka ngitung dalem hati, kalau ambil minum di galon diitungin tuh gelembungnya sampe berjumlah genap, kalau minum segelas air juga tegukannya kudu genap. Tapi sekarang udah gak seekstrem dulu sih.
6. Gak tau kenapa greget gitu tiap liat sisir atau kipas yang kotor. Bawaannya pengen ngebersihin bermodal kuku dan jarum pentul.
7. Nggak bisa judes padahal pengen. Nggak bisa marah padahal mau. Nggak bisa dendam tapi paling keinget doang wkwk.
8. Punya satu kakak cewek dan dua adik cewek. Makanya mengharapkan datangnya seorang abang tapi ya begitu.
9. Masih berpendapat bahwa foto candid adalah foto yang terbaik. (anaknya bukan photogenic) (mau bagaimana lagi)
10. Nggak suka diganggu pas lagi baca buku, sayang, cuma temen temen deket ku yang tau fakta ini:( dan aku gak bisa nyemprot orang yang gak tau fakta ini. Jadi kadang aku ngeladenin orang yang ngajak aku ngomong pas aku lagi baca buku, meski ujung ujung nya pada bilang aku nggak memberi respon yang baik sih.
Ps : ini foto waktu pelajaran bahasa indonesia setahun lalu, kelasnya ustad Anand. Disuruh maju dan cerita bebas.
Well, yeah, aku kembali setelah dua bulan.
Kali ini, kuputuskan akan menulis setiap hari dengan tulisan tulisan pendek dengan tema sesuai dengan yang ada di gambar.
Hari ini dihitung sebagai hari pertama, 🙈🙈 meski sedikit nggak yakin tapi nggak ada salahnya mencoba.
Mending dikit tapi konsisten dulu lah daripada lama ngepost terus sekali ngepost langsung ber part part.
Nggak salah sih emang, cuma mengingat kesibukan aku yang kepadatannya belum layak disombongkan ini bisa jadi pengisi waktu yang baik #asiiik
ps : ada satu draft yang pengen banget aku posting tapi sayangnya masih berbentuk ide.
Ah, foto ini aku dapet dari salah satu blogger yang baru kutemui belum lama ini.