Setelah sekian lama terpendam, kalimat sakti itu terucap juga


                Rabu, 11 Maret 2015 jam 17.02 aku keluar dari asrama sambil menenteng sekresek laundryan setelah awalnya bersikeras untuk nggak laundry ujung-ujungnya nyerah karena ternyata belajar buat UTS menghabiskan banyak waktu dan nonton film menghabiskan lebih banyak waktu lagii. Ketika tinggal enam langkah sebelum menimbang pakaian, aku teringat akan sesuatu, kumasukkan tangan ke saku cardigan, lho, kok nggak ada? Ku gerayangi saku rok dan baju, nggak ada juga. Aku cemas, gimana dong ini, dompet ku ketinggalan di kamar. Aku tipe orang yang langsung mbayar laundry an biar pas ngambil nggak ribet. Alhamdulillah saat sedang berpose kayak orang kehilangan berlian (punya aja belom pernah) aku papasan sama temen yang bertanya kenapa, langsung aja tanpa malu aku minjem uang. Temen ku langsung ngasih uang delapan rebu dan untung cukup buat bayar laundry, yah, padahal niatnya habis laundry mau ke alfamart, terpaksa balik ke asrama dulu deh.
                Setelah mengambil dompet, aku keluar lagi pukul 17.25. Di alfamart aku mengelilingi rak-rak makanan dan camilan, awalnya ngambil satu susu kedelai, dua sari roti sandwich, sama satu happy tos, kemudian melihat kalau go potato lagi promo buy two get (aku bacanya) one brio go potato. Awalnya mikir brio go potato tu yang mana, brio tu produknya khong guan apa yaa. Tanpa pikir panjang aku ngambil dua, terus di rak minuman aku juga liat good day lagi promo beli two avocado delight get one good day 250ml all varian. Langsung ku ambil hp dan membuka aplikasi kalkulator, ternyata totalnya jauh banget dari uang yang kubawa, melihat ke tempat minuman dingin, nescafe black sama french vanilla favoritku lagi nggak ada, setelah melalui berbagai pertimbangan yang cukup singkat, aku mengembalikan susu kedelai sama sari roti sandwich ke rak mereka kemudian ngambil dua good day avocado light sama satu good day Funtastic moccachino dan langsung ke kasir.
Pas sedang transaksi, mbak kasirnya pergi ke rak makanan, aku mikir “wah, pasti mau ngambil brio nih,” eh, gataunya ternyata brio go potato itu yaa go potato kesukaan ku. Baru tau kalau ada kata brio nya, jalan pikiran ku memang terkadang nggak nyambung.
“totalnya 41,500 dapat potongan 3,700 jadi 37,800.”
Aku menelan ludah, tunggu sebentar, kok 37,800?
Dengan sok aku membuka dompet, berharap uang biru yan kutinggal di Asrama nongol lagi diantara uang hijau dan merah (merah lhoo, bukan pink). Ngerogoh saku, cuma ada tiga rebu. Keringat dingin mulai keluar, gimana nih, padahal tadi pas ngitung pake kalkulator nggak segitu kok. Dengan putus asa aku mengucapkan kata yang paling kuhindari selama ini karena malu-maluin.

            “Mbak, belanjaannya bisa dikurangi nggak? Uang ku nggak cukup.” entah gimana air muka ku saat itu. Tuhannnn, cukuplah sekali ini aku berkata gitu ke kasirr, malu nya tu nggak tahan.
Mbak kasir melongo sebentar kemudian bertanya “Apa yang mau dikurangin?”
              “Emm, good day nya aja deh.” Aku curiga good day lah yang menjadi masalah pembengkakan total belanjaan.
“Tapi good day nya lagi promo buy two get one dek.”
“ha?”
“Iya, kayaknya gratis yang avocado delight. Coba saya cek dulu ya”
“Oke.”
Cetik, klik, cetik, cetik. Ceritanya suara keyboard komputer
“Iya dek, gratis avocado delight, berarti yang ini,” ngambil good day fantastic moccachino, “diganti sama yang avocado delight ya?”
“Boleh,” aku ngangguk-ngangguk kepala aja sambil memberikan tatapan mikir yang sebenarnya kosong.
Mbak nya pun menuju rak minuman dan mengganti rasa good day nya, kemudian
“Jadi totalnya 31,500 cukup nggak uangnya?” bertanya pake nada khawatir campur prihatin.
“Cukup kok,” aku segera mengambil dua ribuan dari saku dan menyodorkannya bersama uang tiga puluh ribu.
“Kembaliannya 500, terima kasih, silahkan kembali lagi,” ucapan perpisahan khas alfamart.

Sepanjang perjalanan pulang aku berpikir keras kenapa hal itu bisa terjadi, sebenernya aku yang salah baca atau alfamartnya yang salah nulis promo? Sebuah misteri di hari Kamis.


0 komentar