Pulang by Tere Liye (book review)


Pengarang :TERE LIYE
ISBN :978-602-082-212-9
Terbit :Jakarta, 2015 
Halaman :iv+ 400 Halaman
Harga :Rp. 65000,-
Berat :300 gram
Dimensi :13.5 X 20.5 Cm
Cover :Soft Cover

Sebagai orang yang masih harus belajar untuk menggapai sebuah kelulusan, disitu terdapat godaan besar untuk membeli hal-hal yang bisa membuat kebahagiaan muncul sesaat. Hal-hal yang terkadang perlu dipikir berkali-kali. Mana yang prioritas dan mana yang bisa ditunda. Hal-hal ini terkadang meresahkan, membuat bingung, dan memusingkan.

Hal-hal kecil seperti membeli sebuah buku.

Anyway, i love reading! Meski pun akhir-akhir ini hobi tersebut seperti agak memudar, tapi ada beberapa penulis yang bukunya tidak bisa tidak jadi prioritas. Aku tipe orang yang sekali suka sama satu penulis maka sukanya langsung ngerembet ke semua karya penulis tersebut.

Dan Tere Liye adalah salah satunya.

Aku agak telat membaca karya-karya bang Tere. Novel pertamanya bang Tere yang aku baca adalah Burlian, lalu Pukat yang dibawa kakak saat pulang ke rumah. Saat itu adalah saat dimana aku sedang mengalami perpindahan bahan bacaan, dari buku-buku Pink Berry Club ke novel-novel tebal. Karena aku langsung jatuh hati sama serial anak-anak Mamak, aku mulai membeli novel karangan bang Tere yang belum dimiliki kakak, bahkan beberapa novel terakhir ku beli melalui Toko Buku Online Delisa.

Tapi tidak untuk novel Pulang. Seperti yang sudah aku bilang sebelumnya, banyak hal-hal kecil yang dapat memberikan kebahagiaan sesaat namun tidak semua hal kecil tersebut harus menjadi prioritas. Novel Pulang terbit bertepatan dengan kebutuhan pokok ku yang mendadak tambah banyak. Mau tidak mau, aku terpaksa menunda membelinya, Mujur memang tak dapat diraih, malang memang tak dapat ditolak, namun keberuntungan muncul menjadi penolong. Seorang kenalan memberikan novel Pulang nya kepada ku sebagai hadiah. Begitu sampai di tangan, aku langsung membaca dan menyelesaikannya dengan waktu sekitar lima jam.

Novel bang Tere kali ini menarik hingga membuatku tertarik untuk me-reviw nya. Seperti yang sudah kulaukan sebelumnya, aku membagi review Pulag menjadi tiga bagian : Sampul, Isi, Ending. Nggak usah berlama-lama, here we go :

Cover



Seperti yang Tere Liye lakukan dalam buku #AboutLove, Tere Liye membuka voting untuk beberapa pilihan cover novel Pulang di fanpage facebook nya. Cover yang paling banyak peminatnya akan dijadikan cover novel. Aku sempat ikut memilih dan pilihan ku adalah yang Alt. Sunrise. Why? because i'm love at first sight with the cover. Mulanya aku pikir itu sunset (maaf, kadang banyak pikiran jadi suka ketuker antara sunrise sama sunset) makanya cocok, yang kelihatan baru setengah matahari. Kalau sunset kan bisa sok berfilosofis bahwa seperti matahari yang hendak pulang setelah lagi-lagi melewati satu hari perjalanan panjang dari timur ke barat, novel Pulang bercerita tentang seseorang yang menyelesaikan perjalanan panjangnya dengan kehidupan.

Baru beberapa saat kemudian sadar kalau alternatif covernya adalah sunrise yang artinya matahari terbit, filosofi nya bisa diganti dengan seseorang yang hidup di dunia kegelapan lalu ia tiba di satu titik dimana ia menemukan arti Pulang yang sebenarnya dan mengeluarkan ia dari kegelapan. Setelah kamu membaca novel nya kamu bakal sadar kalau filosofi tentang sunrise banyak benarnya. Aku nggak milih pohon karena aneh, judulnya Pulang kok covernya pohon kan agak nggak nyambung. Dan pada akhirnya, cover Alt. Sunrise lah yang diputuskan untuk menjadi cover Pulang, yeay!

ISI

Begitu membaca paragraf pertama, aku langsung teringat akan film Inside Out, Tere Liye menggambarkan bahwa si tokoh utama tidak memiliki rasa takut. Aku tertawa kecil karena dulu novel Rindu pernah mengingatkanku akan film Frozen karena kakak beradik yang bernama Elsa dan Anna. Novel Pulang menggunakan alur maju-mundur dengan gaya bahasa yang tidak memusingkan. Gaya tulisan yang digunakan agak mirip dengan novel Bidadari-Bidadari Surga. Dalam novel Pulang diceritakan bahwa si tokoh utama yang dipanggil Bujang dan memiliki julukan Si Babi Hutan adalah laki-laki yang mewarisi darah tukang jagal nomor satu dari ayah nya dan darah Tuanku Imam dari ibu nya. Dia dijadikan anak angkat oleh seorang Tauke Muda yang merupakan saudara angkat ayah nya. Bujang anak yang cerdas dan tak kenal lelah, terbukti saat dia harus sekolah di pagi hari lalu latihan fisik saat malam tiba. Bujang juga menguasai ilmu samurai dan ilmu menembak dari oran yang ahli di bidangnya masing-masing.

Novel Pulang tidak sesederhana judulnya, sebenarnya apa itu pulang? kemanakah kita harus pulang? dimana tempat pulang? pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab seiring kamu membuka lembar demi lembar halaman novel tersebut. Pertanyaan yang muncul beriringan dengan sebuah dunia yang tidak terdeteksi.

Pernah dengar istilah shadow economy? Aku tidak pernah membacanya sebelum novel Pulang ada. shadow economy adalah ekonomi yang berjalan di ruang hitam, di bawah meja. Pakar ekonomi menaksir nilai shadow economy setara 18-20% GDP dunia. Angka sebenarnya dua kali lipat dari itu, (hal 30)

Meski pun Bujang hidup di dunia yang tidak diketahui orang banyak, dunia gelap dimana semua cara di halal kan, namun Bujang tetap mematuhi permintaan akhir Mamak nya yaitu tidak meminum minuman keras atau memakan makanan haram.

Ending

Dalam situasi kritis dimana Tauke Muda (yang gelarnya sudah berganti Tauke Besar) sakit keras hingga tinggal menunggu ajal menjemput justru di saat yang bersamaan muncul sebuah pengkhianatan. Rencana balas dendam yang sudah direncanakan selama bertahun-tahun oleh seseorang yang tak terduga. Bujang yang dari lahir memang cerdas menyadari pengkhianat tersebut hanya dengan satu kalimat yang di ucapkan si pengkhianat.

Bagaimana cara Bujang menyelesaikan pengkhianatan dari dalam? Bagaimana Bujang menyembuhkan rasa sedihnya akibat kehilangan Bapak dan Mamak untuk selamanya? Bagaimana Bujang menyadari makan "Pulang" yang sebenarnya? Tere Liye menjelaskan hal-hal tersebut dengan rinci, dengan pemahaman hidup yang baru, dengan padat dan jelas.

Novel Pulang adalah novel yang mengajari arti hidup dengan sudut pandang baru. Recommended buat kalian yang sedang mencari jati diri!:)

0 komentar