Sampai Nanti



Apa kalian memiliki sahabat? Teman dekat? Mungkin ada menjawab punya, tidak punya, tidak tahu, atau malah langsung mengingat nama para sahabat.

Aku punya, namun pemahamanku tidak sama dengan kalian.

Sejak dunia ini ada, terdapat jutaan bahkan milyaran kisah persahabatan. Hampir 50% dari kisah tersebut pasti bercerita tentang sahabat yang awalnya saling benci, kenal dari lahir, ataupun terlibat friendzone.

Ini kisahku, tentang orang-orang yang datang mendadak dan pergi setelah memberikan kenangan berharga.

Aku sudah berada di titik melupakan dan merelakan ketika sebuah keajaiban terjadi. Segala pencarian bersama mbah google yang tidak membuahkan hasil dan waktu yang terlewati dengan keputusasaan seakan hilang tak berbekas begitu aku melihat namanya di kolom permintaan pertemanan.

Wait, kenapa bahasanya kayak kaku amat...

Hahahaha, halo pembaca setiaku yang entah apakah ada :D udah sebulan lebih aku nggak ngepost apa-apa di blog, Kalau nanya alasannya sih yang pertama karena aku sibuk sekolah, kemarin juga belum sempat beli kuota internet. Jangan pernah  berharap sama Wi-Fi sekolah, apalagi Asrama, jangan.

Hari ini, tepat enam tahun aku berpisah dari mereka. Mereka yang ku kenal nggak lebih dari satu bulan dan awalnya merupakan rival tapi akhirnya malah gila-gilaan bareng. Wah, nggak terasa udah enam tahun terlewati ya dan baru dua tahun lalu kita pulih dari miss communication. Kalau dipikir kenangan ku sama kalian yaa cuma pas sama-sama lagi berjuang (berjuang apa bermain?:v) di kompetisi yang pada mulanya aku nggak tau kalau itu merupakan kompetisi bergengsi.

Aku nggak nyangka kita bisa berkomunikasi lagi setelah empat tahun lost contact, Except Ai yang ternyata merupakan kenalan temen SMP ku.

Dan Vani, terimakasih udah anggap aku sahabat mu. Happy bornday dear, just be who you are and create  an amazing life!

Teruntuk Abjan, Fathur, dan Kiki. Di belahan dunia manapun kalian berada, dalam kondisi apapun, dengan waktu yang terus berjalan, semoga kalian nggak mengizinkan diri kalian jatuh ke titik melupakan dan merelakan.


"ada yg blng, shbt itu orang yang kenal kita dari lahir, yang paling kenal kita dsb. Tp satu aja buat kalian semua yang baca. Sahabat itu, hati yang memilih."-Vani

0 komentar