Hampa yang Hengkang

Dua hari lalu aku menamatkan webtoon berjudul Muse on Fame, komik yang terasa seperti narasi sebuah film alih-alih cerita bergambar. Plotnya terlalu jauh dari realita dengan alur fluktuatif yang terlalu bergelombang dan jedar jeder bikin kaget.

Beberapa hari terakhir aku sibuk bertanya-tanya, apa mimpi orang-orang? Seperti apa hidup yang dijalani oleh orang-orang? Bagaimana mereka mengenyahkan perasaan kebas? Apakah mereka memiliki hasrat untuk terus bergerak? Ataukah menjalani hari seumpama cangkang kosong?

Banyak cuitan berterbangan di sebuah platform yang pernah disebut Twitter, cuitan-cuitan berisi pesan tentang milikilah hobi. Hobi yang akan menyelamatkan dari aktivitas monoton yang menjemukan. Di sisi lain, sebuah postingan berkata bahwa sebuah hobi, setidaknya, harus berkontribusi pada: menambah otot, menambah uang, atau menambah relasi.

Aku pusing.

Aku bingung.

Kepalaku berdenyut-denyut.

Perasaanku berkedut-kedut.

Hampa, hengkanglah.

Ini bukan tempatmu.

0 komentar