Syukuran BTN Entertainment

Salah satu keinginan yang muncul ketika pindah rumah adalah: bersosialisasi dengan tetangga.

Kalaupun nggak bisa bersosialisasi dengan akrab, minimal bisa bagi-bagi makanan kayak budaya Korea gitu yang ngebagiin kue beras ketika baru pindah.

Ketika satu tahun yang lalu pindah dari asrama ke gedung BTN Entertainment di gang Pamanto II, blok CC, BTN Bukit Permai, Sumbawa, keinginan tersebut tidak bisa direalisasikan karena waktu pindahan para penghuninya nggak barengan, ada yang langsung tinggal, ada yang masih bolak-balik kadang di BTN kadang di Asrama, ada yang masih bertahan di Asrama karena alasan tertentu, dan ketika semua penghuni secara resmi tinggal di BTN (nggak semua juga, sih. Toh dari 10 orang pemegang saham, yang pindah hanya 8 orang), BTN Ent sudah menginjak usia sekitar tiga bulanan.

Udah kelamaan kalau mau bikin syukuran.

Makanya ketika BTN Ent pindah dari gedung lama ke gedung baru, Syukuran udah menjadi sebuah tujuan. Tujuan yang ngambang, apakah akan terjadi atau hanya berakhir pada cuap-cuap belaka. Apalagi sekarang penghuninya punya kesibukan yang no play play, mau rapat kontrakan aja keseringan gagal saking padatnya jam terbang tiap penghuni.

Senin, 29 Oktober 2018

Setelah dibuat jadwal rapat yang sempat mengalami penjadwalan ulang akibat dari kesibukan beberapa anggota yang tidak bisa diprediksi, dilaksakan juga Musyawarah Besar BTN Ent pada senin malam. Sebagai seorang notulen, akhirnya aku bisa menulis poin kelima sekaligus pembahasan terakhir yang selama ini ditunggu-tunggu

5. Syukuran BTN Ent.

NO WACANA WACANA KLEB GAEZ.

Memang baru di tingkat pembahasan namun itu sudah merupakan satu langkah lebih dekat dengan realisasi syukuran.

"Jadi, syukurannya mau diadain kapan?" Ujar Umai sembari membuka pembahasan.

"Selesai UTS ajaaa, itung-itung biar sekalian syukuran habis ujian gitu.

"Hari?"

"Sabtu dah, tanggal 17 November. Udah pada kelar ujian kan tanggal segitu?"

"Kita mau ngundang siapa aja?"

"Grup pengajian masing-masing penghuni."

"Eks manager BTN Ent, saudara kandung penghuni. Aliansi PPN-BTN, sama yang kemarin bantu-bantu pas pindahan."

"Yang paling penting, iurannya berapa nih?"

Sebelum membahas poin syukuran, kami membahas mengenai iuran kontrakan~ karena rumahnya makin besar dari yang sebelumnya, dengan fasilitas yang lebih lengkap, jadi setelah hitung-hitungan maka disepakati bahwa iuran kontrakan akan mengalami kenaikan. Makanya untuk mengadakan syukuran, iurannya nggak banyak-banyak karena iuran kontrakan aja udah banyaak. Dengan dana minim, kami memutuskan untuk tidak menyediakan makan berat, syukuran kecil-kecilan pake makanan ringan dan minuman dingin gitu lah.

Mubes BTN Ent diselesaikan dengan cepat karena malam udah makin larut dan beberapa orang udah mulai kehilangan kesadaran jadi sudah tidak kondusif untuk membahas perihal syukuran lebih dalam.

Notulensi mubes, poin syukuran:

 ===== ```SYUKURAN BTN ENT``` =====

📆Akan dilaksanakan pada:
Sabtu, 17 November 2018

📩Undangan:
bu Tutik (eks manager BTN Ent), Aliansi PPN-BTN, grup pengajian  masing-masing anggota, saudara kandung.

😋 Menu:
Menimbang jumlah tamu yang tidak sedikit dengan budget minim. Diputuskan untuk menyediakan makanan ringan saja.

Syukuran ini sebagai ajang bersyukur karena telah mendapatkan rumah ini, juga sarana dalam membagikan rizki yang kita punya:)
Sudah dihabiskan kemana saja dan untuk apa saja rizki yang telah diberikan oleh Allah~

Senin, 05 November 2018

Semenjak maghrib, Putri tampak sedang mengerjakan sesuatu dengan laptopnya. Aku pikir dia tengah dikejar tenggat waktu akan tugas tertentu yang berhubungan dengan poster atau semacamnya (maklum, dia kebanyakan menerima permintaan design tanpa mendapatkan upah #SaveKangDesign).

"Cek grup whatsapp BTN Ent, aku ngirim sesuatuu." Ujar Putri kepada semua penghuni yang sedang berada di kontrakan.

Ternyata Putri membuat pamflet untuk syukuran BTN Ent.


"Viralin ya gaaaaes."

"Kirim ke grup Aliansi nggak nih?"

"Nggak usah lah."

Meskipun begitu, ada seseorang yang mengirim pamflet ke grup aliansi dan menyebabkan keributan yang tidak berfaedah wkwk.

Keributan yang berakhir dengan perubahan nama grup.

Ngomong-ngomong, sekarang grup 'Aliansi PPN-BTN' sudah berubah nama menjadi 'Keluarga PPN-BTN.' Hmm, keluarga. To be really honest, aku sama sekali tidak merasa berkeluarga dengan para penghuni grup sih, sorry for saying that tapi makna keluarga terlalu khusus bagi aku, mungkin ada yang berpikir, 'alah cuma nama grup doang, serius amat.' Yaelah boi, nama itu adalah identitas. Memakai kata 'keluarga' berarti menunjukkan adanya 'keluarga'. Gimana aku bisa mengaku keluarga kalau 75% anggota grup itu nggak aku kenal ye kan.

Lebih nyaman memakai kata aliansi karena selama ini emang beraliansi, bukan berkeluarga. Seperti aliansinya Mugiwara Luffy; berjalan sendiri, namun akan datang jika membutuhkan bantuan. Tidak saling mengikat, namun saling mendukung satu sama lain dalam kebaikan.

Rabu, 07 November 2018

"Wa, sabtu kamu ada kegiatan nggak?"

Aku berpikir sejenak begitu mendengar pertanyaan tersebut, pikiran yang tidak perlu karena sebenarnya aku bisa saja langsung menjawab dengan, "nggak ada dong. Kenapa emang?"

"Syukurannya dimajuin aja kalau pada lowong."

"Buseeet wkwk, baru beberapa hari yang lalu nyebar pamflet coming soon. Tapi lebih cepat lebih bagus sih. Kalau pada kosong, kenapa enggak."

Setelah ditanyain secara personal, semua anak BTN Ent punya waktu lowong di Sabtu sore. Meski beberapa ada yang punya agenda di pagi hari, dan beberapa ada yang punya kegiatan di siang hari.

Saat ini tuh susah banget menemukan hari di mana BTN Entertainment fullteam seharian di kontrakan. Agak impossible but impossible is nothing katanya kan.

Malamnya kami membahas mengenai teknis persiapan. Penanggungjawab konsumsi tidak lain tidak bukan adalah kak Neny Noor Umami, tetua BTN Ent yang memperjuangkan hak para tamu undangan agar bisa mendapatkan makanan berat~ setelah kesepakatan mubes bahwa menu yang disajikan hanya makanan ringan aja, kak Neny langsung berada di garda terdepan untuk memperjuangkan agar BTN Ent bisa menyajikan makanan berat. Karena doi PJ Konsumsi plus main chef-nya BTN Ent, kami mah iya-iya aja asalkan dananya mencukupi.

Alhasil kami merubah menu dimana nasi kuning akan menjadi hidangan utama, perubahan menu tersebut menyebabkan munculnya daftar peralatan yang perlu dipinjam untuk memasak dalam skala besar, lalu H-1 harus mulai memasak agar tidak keteteran ketika hari H.

Kami juga merubah daftar tamu, setelah mempertimbangkan beberapa hal, kami memutuskan bahwa undangan untuk Aliansi PPN-BTN dihapuskan dan diubah menjadi undangan untuk dua kontrakan (yang termasuk Assabiqunal Awwalun PPN-BTN) plus empat tamu personal yang berdomisili di BTN. Setelah itu, dilakukan fiksasi jumlah tamu dan fiksasi jumlah nasi kotak yang akan dibagikan ke tetangga.

Ternyata ribet juga meski sebatas membuat daftar tamu. Rasanya ingin mengundang si fulan, ingin mengundang si fulanah, ingin mengundang teman kelas, ingin mengundang teman organisasi, tapi tidak bisa dilakukan. Karena ini adalah hajatannya BTN Ent dengan 10 orang penghuni, jadi undangannya harus merata dan terbatas karena keterbatasan konsumi yang bisa kami sediakan, undangannya harus sesuai dengan yang telah disepakati dari hasil musyawarah untuk bermufakat.



Jadi, mohon maaf bagi orang-orang yang tidak menerima undangan dari BTN Ent. Bukannya kami tidak mau mengundang, hanya saja kan nggak etis jika kalian datang tanpa disuguhkan apa-apa. Semoga kedepannya, BTN Ent bisa mengadakan acara lain dengan mengundang semua kenalan yaaa (aamiin aja dulu) (acaranya apa urusan belakangan).

Kami terlalu fokus membahas konsumsi hingga melupakan satu hal,

"Besok teknis acaranya gimana?"

"Siapa divisi acaranya?"

"Nggak ada~"

"Kita pake tilawah gitu nggak?"

"Aku kemarin usul ngaji tapi ditolak."

"Kamu usulnya yasinan, Put-____- jangan kalau yasinan mah."

"Karena nggak pake ngaji, gimana kalau diisi kajian aja?"

"Naaah, bagus tuh. Aku setuju."

"Tapi yang ngisi siapa?"

"Cari dah tapi cowok, jangan cewek. Soalnya kan kita juga ngundang cowok."

"Putri yang ngehubungi pengisi kajiannya yak."

Perubahan jadwal syukuran yang dimajukan membuat segalanya serba mendadak di tengah euforia Ujian Tengah Semester.

Terlalu fokus ke konsumsi sampai melupakan nanti tamu yang datang mau diapain, dan acaranya mau ngapain aja wkwk.


Jum'at, 09 November 2018

Pagi-pagi selepas melakukan piket harian, aku menemani kak Neny ke pasar Seketeng untuk nyicil belanja keperluan syukuran dan sekalian belanja untuk kebutuhan dapur kontrakan. Rencananya hari ini kami akan menyiapkan bumbu dan mulai memasak tempe.

Belanjaan kami berdua lumayan banyak; bawang merah, bawang putih, cabai, tomat, laos, daun salam, daun pandan, jagung, mangga, tempe, garam, beras.

Untuk pertamakalinya aku melihat Yeobo (nama motor kak Neny) dipenuhi oleh  belanjaan.

Sabtu, 10 November 2018

D-DAY!!!

Kami tetep pergi ke pasar Seketeng untuk membeli beberapa bahan yang masih dibutuhkan: bawang merah, kerupuk, agar-agar, gula pasir, ayam, telur,

Pagi ini ada empat orang yang pergi ke pasar, jadi bawaannya tidak seriweuh hari sebelumnya.

Dalam menyiapkan konsumsi, BTN Ent mendapatkan bantuan dari dua orang non penghuni: mas Aladin dan mas Usman.

Well, sebenarnya kami minta bantuannya ke mas Aladin aja sih (tbh doi yang menawarkan bantuan, tentu saja tidak kami sia-siakan tawaran tersebut! Wkwk) namun sepertinya mas Aladin dan mas Usman tuh satu paket gitu jadinya datang barengan. Kehadiran mereka berdua sangat membantu kegiatan di dapur😂

Ula sibuk nge-shoot kegiatan pra acara untuk didokumentasikan. Putri memutuskan mengurung diri di kamar dengan laptop setelah mengalami kegagalan dalam menggoreng bawang, Ahda mendekam di atas kasur, Dira dan Aisyah sedang ada urusan di luar, aku duduk kalem di ruang tengah sembari mengetik sesuatu, hanya Widi, Umai, kak Fara, dan kak Neny yang bertahan di dapur, mengerjakan banyak hal~

Ba'da dhuhur, aku dan Putri pergi ke kenalannya Putri yang biasa dipanggil Bunda untuk meminjam piring dan sendok. BTN Ent tidak punya piring dan sendok sebanyak jumlah tamu undangan makanya nyari pinjeman. Untuk menghindari cucian piring yang menumpuk, kami memakai kertas nasi sebagai alas piring.

Sore hari ketika semua makanan udah siap (minus nasi kuning yang masih di atas kompor karena membutuhkan waktu masak yang lumayan lama gara-gara kompornya kecil tapi dandangnya segede gaban) rasanya tuh waaaaaah, alhamdulillah, tidak menyangka bisa mempersiapkan makanan yang tidak direncanakan sebelumnya. Feel 'sedang ada acara' nya langsung kerasa begitu melihat tumpukan piring, piring-piring berisi gorengan, lauk pauk, agar-agar, es batu, gelas-gelas platik, pokoknya segala keriweuhan di dapur dan ruang belakang.


Aku sedikit paham jika masa sekarang adalah masa-masa di mana keprofesionalisme semakin didarah dagingkan ke dalam diri/?/ di mana orang-orang yang aku kenal mulai semakin sibuk, baik dengan jadwal di kampus ataupun jadwal di organisasi, baik dengan jadwal acara yang mungkin saling bertumpukan, apalagi weekend yang sering digunakan sebagai waktu untuk mengadakan kegiatan. Jadi, ketika para tamu undangan mulai datang silih berganti, ngerasa senang aja gitu masih ada yang bersedia menyisihkan waktunya untuk datang ke BTN Entertainment, untuk menghadiri acara syukuran kami.

Syukuran yang dimulainya super duper zuper ngaret wkwkw.

Syukuran yang undangannya baru disebar H-1 acara.

Syukuran yang rangkaian acaranya sederhana, pembukaan - tilawatil qur'an - sambutan dari pihak BTN Ent - kajian - free time dengan makan makan.

Syukuran yang bukan hanya sebagai bentuk syukur BTN Ent, namun juga sarana dalam bersilaturrahmi sesama kawan, sesama anak rantauan. Jarang-jarang gitu kan anak rantau kumpul berbanyak.

/bukan anak dari daerah yang punya massa kayak Bekasi Leh Ugha atau Jowo Clan atau Persatuan Himara Daerah/

/nggak pernah punya kegiatan kumpul-kumpul sesama anak rantau/

/aku rapopo/

/hmmm/

Sampai abang-abang yang hari ini datang untuk memasang jaringan WiFi terheran begitu melihat parkiran motor, platnya macem-macem! Wkwk, ada yang EA, AE, AB, B, E, F, N, R, W.

Teruntuk para tamu undangan, terima kasih sudah datang, apalagi yang datangnya ontime, applause dah buat qlean👏 meski ada juga yang baru datang ketika azan maghrib sudah berkumandang, gapapa thats ok! Karena kan syukuran kami bukan satu-satunya acara yang harus dihadiri hehe, mohon maaf jika ada tutur kata ataupun perangai yang kurang berkenan di hati. Mohon maaf jika ada sajian yang kurang berkenan di lidah.

Semoga kedepannya BTN Ent dipenuhi oleh keberkahan dan terhindar dari malapetaka. Secara pribadi, selain menjadikan BTN Ent agensi yang memiliki beberapa trainee dan memperluas wilayah hingga ke Panto Daeng (yang merupakan daerah di mana gedung baru BTN Ent berada), tidak ada salahnya juga membawa perubahan pada BTN Ent seperti yang disampaikan Putri dalam sambutannya.


"....menjadi Markas Da'wah."

Markas Da'wah dalam artian, ada kebaikan yang tersebar dari BTN Ent. Mungkin tidak selalu, namun ada. Karena bukan seberapa banyak kebaikan yang tersebar, namun seberapa kuat kebaikan tersebut tertanam pada diri seorang individu.

salam,
shofwa muhimatunnisa

2 komentar