Kesan pertama saat melihat sampulnya, aku mengira novel "Mawar Tak Berduri" murni bercerita tentang kisah cinta, apalagi Agatha Christie terdengar lebih seperti penulis beralur cerita romance,
Aku mengingat-ingat kembali saat pertamakali membaca MTB, sudah bertahun-tahun lampau kejadian itu terjadi. Dan tetap saja, mau diinget dengan cara apapun dan digali pakai apapun bagian yang paling bikin WOW AKU NGGAK NYANGKA WOW KOK BISA SIH adalah bagian dimana si penulis memberikan penjelasan tentang kebohongan pelaku yang mengatakan tertusuk duri mawar padahal tumbuhan mawar yang ada di halaman rumah merupakan jenis yang tak berduri.
' Pohon itu adalah sejenis mawar yang merambat - Zephyrine Drouhin. Bunganya harum segar baunya dan berwarna merah muda. pohonnya tidak berduri ' ( hal 239 ).
Langsung aku ketawa ngakak menyadari betapa malasnya aku menyusun kesimpulan.
Dalam menulis cerita misteri, dibutuhkan skill yang bagus dalam menyusun clue. Clue-clue yang membawa tokoh detektif agar bisa menarik kesimpulan, clue-clue yang diberitahukan secara tersamar agar pembaca tetap menikmati isi cerita. Dan Agatha Christie sang Ratu Cerita Kriminal berhasil melakukannya! Aku masih nggak nyangka bagaimana kalimat dalam halaman 239 bisa luput dari perhatianku, aku membaca kalimat tersebut dengan pikiran yang biasa-biasa saja dan berpikir "ah palingan ini juga cuma buat pengetahuan umum." menganggapnya sebagai kalimat yang tidak terlalu penting
Dan ternyata, yang tidak penting malah menjadi kunci penyelesaian masalah
Sebagai seorang detektif, Hercule Poirot tidak bisa begitu saja mengabaikan hal-hal yang bagi sebagian orang dirasa tidak penting. Ia harus mencermati perkataan orang-orang yang terlihat memiliki andil dalam suatu kasus, mengajukan pertanyaan, menyusun hipotesa, mencari dan mengumpulkan bukti, kemudian menarik kesimpulan. Dalam beberapa kasus, tidak jarang si detektif sudah tahu siapa pelaku sebenarnya hanya saja belum ada bukti yang mendukung. Begitu juga di MTB, akhirnya Hercule Poirot dapat memecahkan kasus setelah mendapatkan bukti dengan memanfaatkan kebohongan pelaku.
Bisa dibilang Mawar Tak Berduri merupakan novel misteri pertama yang aku baca, bahasa yang digunakan tidak terlalu bertele-tele sehingga aku harus membaca nya halaman demi halaman untuk mendapatkan dan menikmati esensi dari sebuah novel misteri.
Sumber foto : searching on google Karena novelku sedang dibawa oleh my lovely sister:) |
Aku mengingat-ingat kembali saat pertamakali membaca MTB, sudah bertahun-tahun lampau kejadian itu terjadi. Dan tetap saja, mau diinget dengan cara apapun dan digali pakai apapun bagian yang paling bikin WOW AKU NGGAK NYANGKA WOW KOK BISA SIH adalah bagian dimana si penulis memberikan penjelasan tentang kebohongan pelaku yang mengatakan tertusuk duri mawar padahal tumbuhan mawar yang ada di halaman rumah merupakan jenis yang tak berduri.
' Pohon itu adalah sejenis mawar yang merambat - Zephyrine Drouhin. Bunganya harum segar baunya dan berwarna merah muda. pohonnya tidak berduri ' ( hal 239 ).
Langsung aku ketawa ngakak menyadari betapa malasnya aku menyusun kesimpulan.
Dalam menulis cerita misteri, dibutuhkan skill yang bagus dalam menyusun clue. Clue-clue yang membawa tokoh detektif agar bisa menarik kesimpulan, clue-clue yang diberitahukan secara tersamar agar pembaca tetap menikmati isi cerita. Dan Agatha Christie sang Ratu Cerita Kriminal berhasil melakukannya! Aku masih nggak nyangka bagaimana kalimat dalam halaman 239 bisa luput dari perhatianku, aku membaca kalimat tersebut dengan pikiran yang biasa-biasa saja dan berpikir "ah palingan ini juga cuma buat pengetahuan umum." menganggapnya sebagai kalimat yang tidak terlalu penting
Dan ternyata, yang tidak penting malah menjadi kunci penyelesaian masalah
Sebagai seorang detektif, Hercule Poirot tidak bisa begitu saja mengabaikan hal-hal yang bagi sebagian orang dirasa tidak penting. Ia harus mencermati perkataan orang-orang yang terlihat memiliki andil dalam suatu kasus, mengajukan pertanyaan, menyusun hipotesa, mencari dan mengumpulkan bukti, kemudian menarik kesimpulan. Dalam beberapa kasus, tidak jarang si detektif sudah tahu siapa pelaku sebenarnya hanya saja belum ada bukti yang mendukung. Begitu juga di MTB, akhirnya Hercule Poirot dapat memecahkan kasus setelah mendapatkan bukti dengan memanfaatkan kebohongan pelaku.
Bisa dibilang Mawar Tak Berduri merupakan novel misteri pertama yang aku baca, bahasa yang digunakan tidak terlalu bertele-tele sehingga aku harus membaca nya halaman demi halaman untuk mendapatkan dan menikmati esensi dari sebuah novel misteri.
Kesan pertama saat melihat sampulnya, aku mengira novel "Mawar Tak Berduri" murni bercerita tentang kisah cinta, apalagi Agatha Christie lebih terdengar seperti penulis beralur cerita romance, dan setelah membacanya aku tahu bahwa kesan pertama ku salah, MTB bukan sekedar kisah cinta belaka dan Agatha Christie bukanlah sosok yang hanya terfokus pada aliran romance.
0 komentar