BTN Ent Pindahan

Setelah setahun tinggal di blok CC, Gang Pamanto II, BTN Bukit Permai, Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, akhirnya

BTN Entertainment pindahan~ officially moved to (inshaAllah) a better place.

Apakah kepindahan ini adalah kepindahan tanpa drama?

Tentu saja, tidak!









Ngomong-ngomong BTN Entertainment (disingkat BTNEnt) merupakan nama dari kontrakanku, kontrakan berisi delapan orang mahasiswa yang berasal dari berbagai macam daerah; Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Maluku Utara.

Dua bulan sebelum tenggat waktu kontrakan habis, kami sudah bergerilya untuk mencari kontrakan baru. Saat itu alasan yang dimiliki hanyalah... BTN Ent butuh bangunan yang lebih besar untuk para penghuninya.

Udah tuh dapet, lokasinya dekat dengan lokasi tempat tinggal sebelumnya. Harganya termasuk affordable, cocok untuk dijadikan kontrakan baru BTN Ent.

Kemudian, terjadilah peristiwa 19 September 2018.

Peristiwa yang bisa jadi ingatan menggembirakan, karena itu adalah hari terakhir RESPEK yang bertepatan dengan malam innagurasi wagelaseh flownya pecah malam itu, at those night we enjoying every perform.

Sayangnya, hari baik dari segi universal itu tidak ada, ketika di satu tempat merasakan kegembiraan, di tempat lain pasti ada kesedihan yang hadir.

Qadarullah, hari itu pula BTN Ent didatangi oleh tamu yang tidak diundang, tidak pula dikenal. Tamu yang datang diam-diam, lalu pergi sembari membawa empat unit laptop dan satu koper kecil.

Posisiku masih di kampus saat kabar itu tiba, biasa sih ya orang kalau dikasih kabar yang agak buruk tuh (dalam hal ini: kehilangan) pasti yang terpikirkan pertama kali adalah:

Masa sih hilang beneran?

/urusan mengenai laptop menimbulkan drama tersendiri di kemudian hari/

Malam itu, ketika penghuni BTN Ent baru menyadari kehilangan yang dialami, kami juga mendapatkan informasi yang cukup informatif untuk kebaikan BTN Ent di masa depan.

Informasi kalau calon kontrakan baru BTN Ent bukanlah bangunan yang baik.

Wadaw, semacam sudah jatuh tertimpa tangga.

Namun positifnya adalah, jika saja BTN Ent tidak didatangi maling, kami tidak akan tau kalau calon kontrakan baru BTN Ent adalah bangunan yang tidak baik.

Meski informasi tersebut malah menimbulkan masalah baru: mencari kontrakan lain dengan waktu yang super singkat.

Allah itu Maha pembolak balik hati, Allah juga Maha pembolak balik keadaan.

Di saat kami sudah mempersiapkan sedari awal, tinggal melakukan pembayaran dan pindah, ternyata harus menerima kenyataan kalau persiapan kami digagalkan.

Mencari tempat tinggal untuk ditempati itu tidak mudah, ada keinginan banyak orang yang harus dipenuhi, ada kemampuan banyak orang yang harus dipertimbangkan. Alhamdulillah selama BTN Ent berdiri, hal tersebut selalu dikomunikasikan, baik lewat rapat besar kontrakan ataupun dialog antar penghuni. Keinginan yang mau rumah seperti apa? Kamar mandinya harus begini, halamannya harus begitu, dan lain lain. Apalagi pasca kedatangan tamu tak diundang, daftar keinginan jadi semakin panjang: harus ada pagarnya, rumahnya nggak mau yang begini, tetangganya jangan yang begitu.

Sedangkan kemampuan itu menyangkut finansial, mampunya bayar iuran berapa? Siap nggak dengan kemungkinan naiknya iuran bulanan jika pengeluaran makin besar? Iuran di BTN Ent tuh selalu jelas larinya kemana, dan kami berusaha adil dengan iuran ini, jadi kalau taat bayar iuran, nggak perlu khawatir kelaparan meski nggak punya uang karena dapur selalu mengepul~

Banyak cerita dalam perburuan kontrakan.

Nemu kontrakan, nggak srek dari awal.
Nemu kontrakan, mendeteksi jejak-jejak 'jimat' yang terpasang.
Nemu kontrakan, eh kepemilikannya sedang terlibat sengketa.
Nemu kontrakan, harganya nggak bersahabat, udah mencoba menawar tapi pemiliknya (bukan pemilik sih, lebih tepatnya orang yang dititipkan rumah oleh pemilik) kekeuh nggak mau nurunin harga sampai di taraf kemampuan kami.
Nemu kontrakan, udah cocok sama tempatnya tapi ternyata diceritakan kalau sifat pemiliknya tidak terlalu baik.
Nemu kontrakan, masih ada penghuninya dan baru keluar akhir tahun.
Nemu kontrakan, baru juga survey udah bikin mual dengan aura kayak bangunan bekas G30SPKI.

Aku nggak ikut survey ke semua kontrakan yang disebutkan di atas kok, beberapa kontrakan di survey oleh penghuni BTN Ent lainnya dan aku diceritain mengenai hasil survey. Ketidakikutsertaanku dalam perburuan kontrakan makin menjadi ketika aku harus ke Bandung.

Ddu du ddu du. BTN Ent lagi masa krisis, aku harus pergi.

Selama berada di Bandung, aku hanya memantau kabar terbaru mengenai perburuan secara alakadarnya. Memantau dari grup BTN Ent, kalau nggak ada yang memberi kabar ya aku nggak tau apa-apa karena kegiatan di Bandung lumayan padat (halah) sehingga nggak sempat nanya secara personal.

Lalu, pada suatu pagi menjelang siang di sudut mushola gedung pernikahan, ada pesan masuk di grup yang bertajuk H-2 BTNEnt Habis Kontrak.

"Alhamdulillah bisa 15 juta gaes 😭 karena harganya turun sisanya ada spring bed besar dua, lemari 1, kulkas, dispenser, kompor gas dan gas nya, rak piring, majikom, tempat beras, kamar mandi 3, kamar 3, ruang tamu, ruang tengah, ruang belakang, dapur, parkiran guling2."

Semacam nggak ada angin, nggak ada hujan, tiba-tiba dapat kabar seperti itu siapa coba yang nggak kaget. Nggak pernah di-update mengenai perburuan kontrakan, tiba-tiba udah dapet aja. Dengan harga yang sedikit melebihi budget, dan fasilitas yang lengkap bangeeet.

Setelah balik ke Sumbawa, aku baru diceritakan kronologisnya

Penghuni BTN Ent yang pertama kali menemukan kontrakan tersebut tuh Ahda dan Ula ketika mereka lagi makan siang di suatu tempat makan, ketika BTN Ent menghubungi pemilik rumah untuk bertanya mengenai harga sewa.

Edyan, mahal.

/sebenernya standar untuk rumah sebesar itu dan udah ada isinya, tapi buat kami mahal karena hampir 3x lipat dari budget yang kami siapkan/

Karena mahal, akhirnya kami nggak ngehubungi lagi tuh. Tapi kok ya pemiliknya malah nanyain dan ngehubungi kami.

/harganya diturunin lumayan jauh tapi tetep di atas budget kami/

/tetep menolak/

/padahal udah cocok banget namun apa daya, kantong tak mampu/

Akhirnya pemiliknya nanya, 'kalian mampunya berapa?'

Dalam merundingkan masalah finansial, mending jujur daripada ribet di akhir.

'Kami cuma punya dana 15 juta pak.'

/sebenernya 15 juta pun udah sedikit di atas budget/

'Yaudah saya rundingkan dengan istri saya dulu.'

Pemiliknya tidak tinggal di Sumbawa, beliau berdomisili di Kupang dan alasan beliau ke Sumbawa adalah untuk mencari penyewa yang mau meminang rumahnya.

Kemudian setelah obrolan mengenai batas kemampuan BTN Ent untuk harga sewa, kami dihubungi lagi dengan hasil akhir yang membuat Putri mengirim pesan di grup Whatsapp.

Alhamdulillah 'ala kulli hal.

Dipikir pakai logika, nggak masuk akal banget bisa dapat diskon lebih dari 50% dari harga awal. Nggak bisa meraba pertimbangan seperti apa yang dipakai hingga beliau dan istri setuju untuk menyewakan rumahnya di angka 15 juta.

Tengah malam sebelum kepindahan, aku sedang berada di atas kapal fery penyeberangan Lombok - Sumbawa ketika kak Fara membuat pengumuman di grup Aliansi PPN-BTN

(belum tau apa itu Aliansi PPN-BTN? Baca ceritanya di sini)

 Assalamu'alaikum keluarga aliansi! 🙋‍♀️🙋🏻‍♂

Insya Allah besok BTN Ent akan mengurus perpindahan (angkat-angkat barang dll.) ke gedung baru jam 7 pagi. Kalau sekiranya ada yang jadwalnya kosong sekitar jam segitu, dengan segala hormat kami meminta pertolongan saudara-saudari sekalian untuk bantu-bantu perpindahan 😸
Mohon bantuannya semua, terima kasih :)

Wadidaw~ langsung kepikiran barang-barangnya sebanyak apa sampai perlu minta bantuan.

Saat aku tiba di BTN Ent setelah sepuluh hari pergi dari pulau Sumbawa, hampir semua barang udah masuk ke dalam kardus yang banyak banget bertumpuk-tumpuk, sampai nggak bisa motong brownies yang aku bawa gara-gara semua pisau udah diamankan. Ternyata alasan meminta bantuan di grup Aliansi PPN BTN adalah karena nggak semua penghuni BTN Ent free di pagi hari, ada beberapa yang punya agenda wajib jadi pindahannya nggak bisa #fullteam

Karena nggak bisa #fullteam jadinya butuh tenaga bantuan dari luar BTN Ent.



Aku kan belum pernah mengunjungi kontrakan baru, nggak dapet fotonya juga padahal udah minta. Momen pindahan adalah momenku melihat kontrakan baru untuk pertamakalinya.

Speechless.

Terlalu tercengang.

Nggak bisa berekspresi apa-apa ketika menyusuri setiap ruangannya.

Jum'at, 12 Oktober 2018 untuk pertamakalinya ada laki-laki yang masuk BTN Ent atas seizin penghuni.

Pemandangan aneh, liat ada laki-laki yang duduk di pojok kamarnya kak Neny dan Ula.

Untuk pertamakalinya pula ada laki-laki yang masuk di kontrakan baru BTN Ent atas seizin penghuni.

Ketika kami pindahan, pemiliknya masih di rumah, lagipula ada beberapa barang milik pemilik yang harus dibawa pergi jadi emang mereka harus masuk biar bantu angkut-angkut.

Hari itu mendapat bantuan dari banyak orang: Yusri, Kamal, Usaid, Luthfi, Laza, mas Aziz, kak Abid.

Terus kedatangan tamu mendadak: Riris, Ani, mba Fau.

Dan BTN Ent kedatangan penghuni baru: Dira dan Widi.

Hari Jum'at yang lumayan rame sampai kayak lagi mini syukuran padahal lagi sarapan setelah ngangkut-ngangkut barang.

Hari Jum'at yang lumayan menguras tenaga karena kami langsung beberes.


Semoga kepindahan BTN Ent ke gedung baru bisa membawa keberkahan bagi penghuni dan sekitarnya, semoga akan ada kebiasaan-kebiasaan baik para penghuni yang terbentuk selama tinggal di gedung baru BTN Ent.

Dan semoga misi BTN Ent yang dibuat oleh Umai bisa tercapai:

Memperluas wilayah BTN Ent hingga Panto Daeng sehingga tidak perlu keluar dari grup (whatsapp) aliansi.

Curiga itu misi pribadi Umai tapi mengatasnamakan BTN Ent.

Wkwk.

salam,
salah satu anggota BTN Entertainment.

0 komentar